Minggu, 25 Mei 2014

Film Indonesia dari Novel yang Best Seller

  1.     Laskar Pelangi














Film ini menceritakan tentang pendidikan.  Berawal dari SD Muhammadiyah di pulau Belitong, sebuah sekolah dengan keadaan yang serba kekurangan. Sekolah ini hanya memiliki enam ruang kelas yang kecil-kecil dengan atap yang bocor dan, berdinding papan, berlantai tanah dan jika pada malam hari dipakai untuk menyimpan ternak. Sekolah ini juga dipakai bergantian untuk SD dan SMP. Dengan keadaan yang seperti itu sangat jelas bahwa hanya orangtua miskin yang mau menyekolahkan anak-anaknya disitu. Sekolah ini juga tidak memungut iuran sepeserpun, hingga Depdikbud kota Sumsel memperingatkan hendak menutup sekolah itu jika siswa yang mendaftar tidak sampai sepuluh orang.


Sampai waktu yang ditentukan hanya sembilan orangtua siswa yang mendaftarkan anaknya disitu, Pak Harfan sudah bersiap untuk menutup sekolah. Namun disaat-saat terakhir datang Harun yang mempunyai keterbelakangan mental., yang orangtua nya tidak mampu untuk menyekolahkannya di SLB. Sekolah itu pun akhirnya tidak jadi ditutup. Genaplah sepuluh orang siswa baru di sekolah tersebut, yakni Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Bu Mus adalah satu-satunya guru yang mau mengajar disitu. Meski digaji dengan 15kg beras setiap bulannya, dia tetap melanjutkan profesinya dengan penuh keikhlasan.

 Bersama Pak Harfan, Bu Mus berjuang mati-matian untuk tetap menjaga kelangsungan keberadaan sekolah ini. Untuk mencukupi kebutuhan pribadi, Bu Mus menerima jahitan baju dan Pak Harfan mengolah sebidang kebun untuk menghidupi keluarganya. “Laskar Pelangi”, nama yang diberikan oleh Bu Mus untuk anak-anak itu dalam melalui hari-hari yang harus dijalani dengan penuh perjuangan. Tak peduli bagaimana rupa dari sekolah mereka, bagaimana kemiskinan telah menghilangkan sebagian hak mereka, namun pendidikan yang bersumber dari semangat perjuangan dan keikhlasan dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik.


2. Ayat ayat Cinta

Film ini bercerita tentang cinta seorang mahasiswa Al Azhar, Mesir dan beberapa kenalan wanita yang menaruh hati terhadapnya. Namun lebih daripada itu, kisah ini menjalani naik turunnya kehidupan dengan tatacara hidup sebagai orang yang beragama Islam.

 Sejak menuntut ilmu di universitas itu, Fahri bersahabat baik dengan Maria, jiran tingkat atas flat pengajiannya, merupakan seorang gadis kristen koptik yang mengagumi Islam, namun menaruh hati secara senyap terhadap fahri. Keikhlasan hati fahri menolong dia dan Maria membantu Noura, seorang gadis yang sering didera oleh bapak tirinya, Bhadur. Suatu hari Fahri membantu seorang gadis berpurdah yang menjadi amukan warga mesir karena memberi tempat duduk kepada dua warga Amerika yang hampir pitam karena kepansan dalam gerabak kereta api. Fahri pun kagum dengan gadis itu.suatu hari, Syaikh Ustman bertanya pada Fahri dia mau tidak untuk berkahwin. Maka Fahri solat istikharah, bertemu secara ta’aruf yang akhirnya Fahri mengakui jodohnya bersama gadis itu, yakni Aisha. Namun dengan adanya pernikahan itu, ada tiga gadis lagi yang mencintainya dalam diam. Tidak cukup dengan itu, Fahri juga mendapat dua cobaan besar dalam hidupnya. Pada saat menyelamatkan Noura dari siksaan ayah tirinya, namun Fahri malah dituduh menculik dan menghamili Noura hingga akhirnya Jaksa menetapkan bahwa Fahri masuk kedalam bui. Dalam sel, Fahri sangat terpukul dan dia juga merasa bahwa Allah sangat jahat padanya.



 Saat itu pun Aisha sebagai istri Fahri berusaha dengan sungguh-sungguh dalam membebaskan suaminya. Selang waktu akhirnya Aisha berhasil membuktikan bahwa Fahri tidak bersalah. Akhirnya Fahri pun dapat keluar dari penjara. Namun tidak berakhir sampai disitu saja, setelah itu Maria pergi meninggalkan Fahri dan saat itu juga Maria mengalami sakit yang dapat merenggut nyawanya kapan saja. Hanya satu keinginan Maria dalam hidupnya yakni menikah dengan Fahri, dan dengan berat hati Aisha menyuruh Fahri untuk menikahi Maria yang sedang sakit keras, padahal di sisi lain Aisha sedang mengandung anak dari Fahri. Sunggu keteguhan dan kesabaran yang sangat luar biasa dari seorang wanita bernama Aisha. Namun akhirnya pada saat mereka bertiga menjalankan sholat bersama, Maria meninggal dunia dalam sujudnya. Akhirnya Fahri dan Aisha hidup bahagia selamanya.



Dua film tersebut meski berbeda tema namun sang sutradara menyuguhkan jalan cerita yang sangat luar biasa, sehingga penonton tidak pernah bosan dan sampai saat ini tetap menjadi film yang terlaris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar